Aplikasi Kontrol Pintu Gudang


Aplikasi Kontrol Pintu Gudang


Sebagaimana ditunjukan pada gambar, sebuah sensor ultrasonik digunakan untuk mendeteksi keberadaan truk yang mendekat ke pintu gudang sehingga pintu gudang dibuka. Selanjutnya sebuah sensor foto atau fotosensor digunakan untuk mendeteksi bahwa truk ada pintu gudang, dengan adanya sensor-sensor tersebut  dapat dilakukan pengontrolan pintu gudang secara otomatis. Termasuk adanya saklar atas dan bawah yang digunakan untuk menghentikan motor pembuka/penutup pintu.


Diagram Tangga




Keterangan diagram tangga

Saat truk mulai mendekati pintu gudang, maka sensor ultrasonik S_TRUK segera mendeteksi keberadaan truk tersebut sehingga segera mengaktifkan motor untuk menaikan pintu gerbang (rolling dorr), dalam hal ini sinyal NAIKKAN menjadi ON, dengan syarat pintu belum mencapai batas atas (BTS_ATAS masih OFF dan sinyal penurunan pintu gudang belum aktif (TURUNKAN masih OFF), sehingga semua kondisi eksekusi tersebut di AND kan, sebagaimana ditunjukan pada jaringan 1 diagram tangga. Selain itu sensor ultrasonik hanya mendeteksi keberadaan truk tidak lama (beberapa saat saja), tetapi pintu tetap harus dinaikkan, dengan demikian sinyal NAIKKAN tetap harus dipertahankan ON walaupun sensor S_TRUK sudah OFF, sehingga NAIKKAN perlu di OR kan dengan S_TRUK (jaringan 1).
Proses menaikan pintu udang dibatasi dengan saklar batas atas BTS_ATAS, sehingga jika pintu gudang sudah dinaikan semua, maka saklar batas atas aktif (BTS_ATAS menjadi ON), sehingga akan mematikan sinyal NAIKKAN (jaringan 1)
Setelah beberapa saat, bagian belakang truk akan mengaktifkan fotosensor (FOTOSENSOR menjadi ON) dan akan aktif terus selama bagian belakang truk  tersebut masih menghalangi cahaya fotosensor (proses bongkar muatan barang). Harus ada cara bagaimana mendeteksi keberadaan bagian belakang truk dari ada menjadi tidak ada, dengan demikian digunakan fungsi DIFD(14) untuk mendeteksi ada (ON) menjadi tidak ada (OFF), sebagaimana ditunjukkan pada jarigan 2 diagram tangga.
Dengan demikian saat proses bongkar muat truk yang bersngkutan, kondisi eksekusi NAIKKAN adalah OFF, BTS_BAWAH masih OFF, sehingga tinggal menunggu pemicuan dari fotosensor atau detektor bagian belakang truk, sebagaimana ditunjukkan pada jaringan 3 diagram tangga, untuk mengaktifkan sinyal TURUNKAN.
Setelah terjadi pemicuan pada fotosensor (dari ON menjadi OFF), maka sinyal TURUNKAN akan menjadi ON, karena sinyal FTSENSE hanya sesaat (karena menggunakan fungsi DIFD), maka untuk menjaga sinyal TURUNKAN tetap ON, maka kondisi eksekusi TURUNKAN perlu di OR kan dengan FTSENSE (jaringan 3). Demikian pintu gerbang mulai menutup, hingga batas bawah BTS_BWH tercapai (BTS_BWH menjadi ON), sehingga akan mematikan sinyal TURUNKAN.






Daftar pustaka
Omron
Festo
Buku Otomasi PLC, Teknik Mesin UMY
Modul Praktikum Otomasi PLC, Teknik Mesin UMY 
















Komentar